JAKARTA, blessedbeyondwords.com – Di dunia kuliner Mediterania, banyak hidangan tradisional yang bukan hanya lezat tetapi juga membawa cerita panjang dari masa lalu. Salah satunya adalah Bougatsa, pastry khas Yunani yang terkenal dengan lapisan filo tipis renyah dan isian lembut di dalamnya.
Hidangan ini sering disebut sebagai “sarapan favorit orang Thessaloniki”, namun kini sudah populer di berbagai penjuru dunia.Bougatsa menjadi representasi bagaimana tradisi dan kreativitas kuliner bisa bersatu dalam satu gigitan yang menenangkan.
Sejarah dan Asal-Usul Bougatsa
Bougatsa berasal dari kawasan Bizantium dan kemudian berkembang luas di Yunani, terutama di wilayah Makedonia dan Thessaloniki. Kata “bougatsa” sendiri diyakini berasal dari bahasa Turki “poğaça”, yang berarti kue atau roti berisi.
Awalnya,bougatsa dibuat dengan isian sederhana seperti keju asin atau semolina cream. Seiring waktu, variasinya semakin beragam dengan tambahan gula bubuk, kayu manis, bahkan daging cincang untuk versi gurih. Tradisi menyantapbougatsa biasanya dilakukan di pagi hari, ditemani kopi hitam pekat khas Yunani.
Tekstur dan Ciri Khas Bougatsa
Keunikan Bougatsa terletak pada tekstur kontrasnya. Lapisan filo yang tipis dan renyah berpadu dengan isian lembut, menciptakan pengalaman rasa yang kaya.
Isian paling populer adalah krim semolina manis yang gurih lembut, sering kali ditaburi gula bubuk dan kayu manis di atasnya. Sementara itu, varian gurih biasanya menggunakan keju feta atau daging cincang berbumbu. Setiap variasi membawa karakter tersendiri, tetapi semuanya tetap mempertahankan ciri khas: renyah di luar, lembut di dalam.
Bougatsadalam Kehidupan Modern
Di kafe dan toko roti modern,Bougatsa kini disajikan dengan sentuhan inovatif. Ada yang menambahkan cokelat, pistachio, hingga selai buah sebagai variasi manis. Untuk versi gurih, beberapa chef kreatif memasangkanbougatsa dengan saus creamy atau tambahan sayuran panggang.
Meski demikian, daya tarik utamanya tetap sama: kesederhanaan bahan yang dikemas menjadi sesuatu yang istimewa.Bougatsa menjadi pilihan pas untuk sarapan, camilan sore, atau bahkan hidangan penutup setelah makan malam.
Cara Menikmati Bougatsa dengan Sempurna
MenikmatiBougatsa sebaiknya dilakukan selagi hangat. Ketika lapisan filo masih garing dan isian di dalamnya terasa lembut, setiap gigitan menghadirkan harmoni rasa.
Di Yunani,bougatsa biasanya dipotong kecil-kecil lalu ditaburi gula bubuk dan kayu manis, cocok dipadukan dengan kopi pahit atau teh herbal. Kombinasi ini memberikan keseimbangan antara rasa manis, gurih, dan aroma rempah yang khas.
Penutup
Bougatsabukan hanya sekadar pastry, melainkan bagian dari identitas kuliner Yunani. Dengan lapisan filo tipis yang renyah dan beragam isian lezat,bougatsa terus memikat pencinta kuliner, baik dalam bentuk tradisional maupun modern.
Menyantapbougatsa adalah seperti mencicipi sejarah yang masih hidup di meja makan hari ini—sebuah pengalaman kuliner yang sederhana, namun tak terlupakan.
Jelajahi Artikel Lain yang Tak Kalah Menarik Tentang: Food
Baca juga artikel lainnya: Xue Mei Niang: Kue Mochi Modern dengan Isian Buah Segar