Banh Xeo

Banh Xeo: Pancake Vietnam Renyah yang Menggoda Selera Dunia

JAKARTA, blessedbeyondwords.com – Di sebuah sudut pasar tua di Saigon, suara desisan adonan di atas wajan panas berpadu dengan aroma kunyit yang harum. Itulah momen ketika Banh Xeo, si pancake gurih khas Vietnam, lahir dari tangan pedagang yang cekatan. Tak ada musik, tak ada panggilan promosi — hanya suara minyak, tepung beras, dan waktu yang berpadu sempurna.

Sebagai jurnalis kuliner yang sering berkeliling Asia Tenggara, saya menyadari bahwa Banh Xeo bukan sekadar makanan. Ia adalah potret keseimbangan antara renyah dan lembut, antara tradisi dan improvisasi. Banh Xeo berarti “pancake mendesis”, nama yang diambil dari bunyi khas saat adonan dituangkan ke wajan panas — sederhana tapi penuh kehidupan.

Di Vietnam, Banh Xeo bukan hidangan eksklusif restoran mahal. Ia adalah makanan rakyat yang lahir di rumah-rumah sederhana, berkembang melalui generasi, dan kini menjadi ikon yang melintasi batas budaya.

Asal Usul dan Filosofi di Balik Banh Xeo

Banh Xeo

Banh Xeo diyakini berasal dari Vietnam Selatan pada masa kolonial Prancis. Kala itu, bahan seperti tepung beras dan santan mulai digunakan lebih luas dalam masakan lokal. Hidangan ini berkembang menjadi simbol adaptasi budaya — mencerminkan bagaimana masyarakat Vietnam memadukan bahan tradisional dengan teknik modern.

Pancake ini selalu disajikan dalam porsi besar, biasanya dibagi bersama keluarga atau teman. Filosofinya sederhana: makan bersama berarti hidup bersama. Setiap lipatan renyahnya mengandung makna kebersamaan dan kegembiraan.

Dalam konteks sosial, Banh Xeo menjadi jembatan antar generasi. Di desa-desa, nenek sering mengajari cucunya menuang adonan dengan sabar, sementara di kota, versi modernnya hadir di restoran fusion dengan isian yang lebih berani — dari jamur hingga seafood premium.

Bahan-Bahan Utama Banh Xeo

Meski tampak rumit, bahan untuk membuat Banh Xeo sebenarnya sederhana. Yang membedakan adalah ketepatan proporsi dan suhu wajan. Berikut bahan-bahan umumnya:

Untuk Adonan:

  • 200 gram tepung beras

  • 1 sendok teh bubuk kunyit (untuk warna kuning alami)

  • 300 ml air

  • 100 ml santan kental

  • ½ sendok teh garam

  • 1 batang daun bawang, diiris halus

UntukIsian:

  • 100 gram udang ukuran kecil (kupas kulitnya)

  • 100 gram daging babi iris tipis (bisa diganti ayam atau tahu untuk versi halal)

  • 100 gram tauge segar

  • 1 bawang putih cincang

  • Garam dan lada secukupnya

Untuk Pelengkap:

  • Daun selada dan daun perilla (daun shiso)

  • Mentimun iris panjang

  • Nuoc cham (saus khas Vietnam dari ikan, gula, cabai, dan jeruk nipis)

Cara Membuat Banh Xeo: Seni Mengatur Panas dan Waktu

1. Membuat Adonan Pancake
Campurkan tepung beras, bubuk kunyit, air, santan, dan garam. Aduk hingga halus tanpa gumpalan. Tambahkan daun bawang, lalu diamkan minimal 30 menit agar tepung menyatu sempurna.

2. Menumis Isian
Tumis bawang putih hingga harum, masukkan irisan daging dan udang. Bumbui garam dan lada, masak hingga matang sebagian. Sisihkan.

3. Membentuk Pancake
Panaskan sedikit minyak di wajan datar. Tuang satu sendok sayur adonan tipis, putar wajan agar adonan tersebar merata. Saat pinggiran mulai mengering, tambahkan isian di salah satu sisi. Biarkan bagian bawah berwarna keemasan, lalu lipat setengahnya seperti omelet.

4. Sajikan Hangat dengan Daun dan Saus
Banh Xeo disajikan bersama daun selada dan nuoc cham. Cara makannya khas: potong sepotong Banh Xeo, bungkus dengan daun, celupkan ke saus — lalu biarkan ledakan rasa gurih, asam, dan segar berpadu di mulut.

Tips Membuat Banh Xeo Renyah dan Tidak Berminyak

  1. Gunakan Wajan Besi atau Anti Lengket Berkualitas
    Suhu wajan menentukan kerenyahan kulit. Wajan terlalu dingin membuat adonan lembek, sedangkan terlalu panas membuat cepat gosong.

  2. Adonan Harus Encer
    Banh Xeo yang renyah lahir dari adonan yang nyaris cair. Jika terlalu kental, pancake akan berat dan berminyak.

  3. Gunakan Minyak Sedikit tapi Merata
    Oleskan minyak tipis di seluruh permukaan wajan, bukan dituangkan. Teknik ini membuat lapisan bawah keemasan tanpa berlebih.

  4. Jangan Terlalu Banyak Isian
    Keseimbangan penting. Terlalu banyak isian membuat pancake tidak bisa renyah sempurna saat dilipat.

  5. Sajikan Segera Setelah Matang
    Renyahnya Banh Xeo hanya bertahan beberapa menit setelah diangkat, jadi lebih baik disajikan langsung dari wajan ke meja.

Makna BanhXeo di Dunia Kuliner Modern

Di era sekarang, Banh Xeo menjadi duta kuliner Vietnam di banyak negara. DiJepang, ia diadaptasi menjadi pancake fusion dengan saus miso. Di Eropa, banyak restoran vegan mengganti daging dan udang dengan jamur dan tempe. Bahkan di Indonesia, versi lokalnya mulai muncul di kafe Asia dengan nama “Vietnamese Crispy Crepe”.

Namun, nilai aslinya tetap sama: kebersamaan dan keseimbangan rasa. Di balik setiap gigitan renyah, ada pelajaran tentang kesabaran, ketepatan, dan kehangatan keluarga.

Banh Xeo bukan hanya makanan yang membuat kenyang, tapi juga kisah kecil tentang bagaimana budaya bisa dihidupkan ulang lewat dapur — satu wajan, satu adonan, satu generasi ke generasi berikutnya.

Penutup

Banh Xeo mengajarkan bahwa keindahan tidak selalu rumit. Dalam adonan yang sederhana, terkandung filosofi keseimbangan antara rasa, waktu, dan ketekunan. Mungkin itu sebabnya hidangan ini bertahan lebih dari seabad — karena ia bukan hanya tentang rasa, tapi tentang cara menghargai proses.

Jelajahi Artikel Lain yang Tak Kalah Menarik Tentang: Food

Baca juga artikel lainnya: Pastel De Queijo: Camilan Gurih Khas Brasil yang Menggoda

Author