Jakarta, blessedbeyondwords.com – Sekitar awal 2023, seorang mahasiswa bernama Reza, sedang scroll TikTok di sela kuliah online-nya. Ia menemukan sebuah video viral: seorang cewek Korea menangis, bukan karena putus cinta, tapi karena makan Buldak Chips. Reza penasaran. Dua hari kemudian, ia menemukan snack itu di minimarket dekat kampus. Sejak itu, cerita Buldak Chips di Indonesia pun dimulai.
Buldak Chips bukan camilan biasa. Ia adalah bentuk “transformasi” dari mie instan Samyang Buldak yang sebelumnya sudah jadi legenda pedas. Kalau kamu masih ingat tren Samyang Challenge, kamu pasti bisa menebak asal-usul namanya: buldak berarti fire chicken alias ayam berapi. Pedasnya bukan main.
Tapi bedanya, versi chips ini lebih ringan, lebih renyah, dan jauh lebih praktis. Nggak perlu rebus air atau cuci panci. Buka bungkus, dan langsung “disambut” oleh rasa yang bisa bikin berkeringat dalam 10 detik.
Fenomena snack pedas memang tidak baru di Indonesia. Namun, Buldak Chips sukses merebut hati (dan lidah) anak muda karena kombinasi yang pas: branding yang kuat, visual yang catchy, dan tentu saja—rasa pedas yang khas dan menggigit.
Apa yang Bikin Buldak Chips Begitu Istimewa?
1. Rasa Pedas yang Autentik dan ‘Nempel’
Sebagai pewarta yang penasaran, saya pun mencoba satu bungkus. Begitu dibuka, aroma ayam panggang pedas langsung menguar. Saat gigitan pertama, rasa gurih langsung disusul ledakan cabai yang intens—nggak pakai basa-basi. Ini bukan pedas ecek-ecek. Ini pedas yang serius.
Dan yang menarik, meskipun pedasnya terasa ‘keras’, rasa manis gurih dari bumbu buldak tetap terasa dominan. Ini yang membedakan Buldak Chips dari snack pedas lokal lainnya.
2. Tekstur Chips yang Garing, Tapi Nggak Bikin Taring Sakit
Salah satu nilai plus adalah teksturnya yang pas. Buldak Chips punya bentuk sedikit melengkung, seperti keripik khas barat, tapi tetap ringan. Digigit renyah, tapi nggak bikin sakit mulut. Nggak keras seperti kerupuk tenggiri, tapi juga bukan lemes kayak keripik kentang murahan.
3. Desain Kemasan Gen Z Banget
Dengan dominasi warna merah menyala dan maskot ayam kece yang sedang “terbakar”, visual kemasannya mencolok. Merek ini tahu betul bagaimana mencuri perhatian di rak-rak minimarket atau feed Instagram.
Dan coba lihat detailnya: petunjuk rasa ditulis dengan emoji api, peringatan kecil soal pedasnya, bahkan komposisi bumbu yang ditonjolkan secara lucu. Semua ini dirancang untuk viral.
Tren Buldak Chips di Indonesia—Camilan atau Ujian Mental?
1. Snack atau Challenge?
Buldak Chips memang snack, tapi banyak yang menikmatinya sebagai tantangan. Di TikTok, kamu bisa menemukan puluhan video dengan tagar #BuldakChipsChallenge. Biasanya orang ditantang makan satu bungkus tanpa minum, atau sambil nahan ekspresi.
“Gua makan ini pas nonton horor bareng temen. Akhirnya malah lebih takut ke chips-nya daripada filmnya,” cerita Fitri, mahasiswi jurusan Desain Grafis di Jakarta.
Tren ini membuat Buldak Chips naik kelas dari sekadar snack menjadi bagian dari hiburan digital. Bahkan beberapa konten kreator membuat video “tutorial cara tetap elegan saat makan Buldak Chips”—humor, absurd, dan sangat Gen Z.
2. Laris di Online & Offline
Menurut beberapa pelaku retail makanan ringan di Indonesia, Buldak Chips jadi salah satu produk impor Korea yang mengalami peningkatan penjualan signifikan di semester awal 2024. Di Tokopedia, Shopee, hingga Alphamart dan Indomaret, chips ini jadi rebutan.
Banyak reseller bahkan mengemasnya sebagai hampers untuk ulang tahun atau gift box kekinian. Lucu, menarik, dan tetap kekinian.
3. Bukan Sekadar Snack—Tapi Identitas Sosial
Buldak Chips bukan hanya camilan, tapi jadi bagian dari identitas. Seperti halnya kopi susu artisan atau tote bag vintage, camilan ini masuk kategori lifestyle item. Bukan sekadar karena rasanya, tapi karena kesannya.
Kandungan Gizi dan Perbandingan dengan Snack Pedas Lainnya
Sekarang mari kita bicara soal sisi yang lebih serius—nutrisi. Karena sejujurnya, tak semua yang viral itu sehat.
1. Kalori dan Komposisi
Dalam satu bungkus Buldak Chips 60 gram, rata-rata mengandung sekitar:
-
Kalori: 300–320 kkal
-
Lemak total: 17 gram
-
Natrium: sekitar 480–550 mg
-
Karbohidrat: 34–38 gram
-
Protein: 2–3 gram
Perbandingannya, keripik singkong lokal (dengan bumbu balado) rata-rata hanya mengandung sekitar 250–270 kkal dalam ukuran yang sama, namun rasa pedasnya lebih ringan dan tidak seintens buldak.
2. Boleh Dikonsumsi Seberapa Sering?
Karena kadar sodium dan lemaknya cukup tinggi, camilan ini tetap harus dikonsumsi dengan bijak. Idealnya, cukup seminggu sekali atau dijadikan cheat snack saat weekend. Jika kamu sedang program diet, bisa diganti separuh porsi atau dikombinasikan dengan air putih yang banyak.
3. Aman untuk Anak-anak?
Banyak orang tua yang penasaran: boleh nggak sih anak kecil makan Buldak Chips? Jawabannya: bisa, tapi lihat toleransi pedas si anak. Dan sebaiknya tidak dijadikan camilan harian karena rasa gurih-pedasnya bisa bikin ketagihan.
Panduan Membuat Buldak Chips Sendiri di Rumah (DIY Versi Low Budget)
Pernah terpikir buat bikin versi rumahan dari Buldak Chips? Ternyata bisa, dan bahannya cukup simpel. Cocok buat yang mau rasa pedas buldak tapi versi lebih sehat dan lebih irit.
Bahan:
-
Kulit pangsit atau kulit lumpia
-
Minyak goreng secukupnya
-
Bumbu buldak instan (bisa dari mie Samyang, hanya ambil sausnya)
-
Bubuk cabai, bubuk paprika, bawang putih bubuk
-
Gula sedikit untuk keseimbangan rasa
Langkah:
-
Potong kulit lumpia kecil-kecil dan goreng hingga garing. Tiriskan.
-
Campurkan bumbu buldak dengan sedikit bubuk cabai dan gula dalam wajan anti lengket, panaskan sebentar.
-
Masukkan keripik ke dalam wajan, aduk cepat sampai terlapisi sempurna.
-
Sajikan setelah dingin, bisa tahan 3–4 hari dalam wadah kedap udara.
Rasanya? Hampir mirip! Dan kamu bisa atur tingkat pedasnya sendiri. Seru banget buat jadi ide jualan atau camilan komunitas.
Penutup: Buldak Chips—Camilan Pedas yang Bukan Sekadar Trend Sesaat
Buldak Chips mungkin muncul sebagai tren, tapi daya tahannya membuktikan bahwa ini bukan cuma viral sesaat. Ia menjawab kebutuhan anak muda akan snack yang:
-
Estetik (untuk dipajang)
-
Autentik (rasa Korea banget)
-
Ekstrem (karena pedasnya nendang)
-
Praktis (buka dan makan)
Apakah ini snack sehat? Tidak juga. Tapi apakah ini snack yang punya tempat spesial di hati banyak orang? Jawabannya: ya.
Dalam dunia yang serba cepat, camilan seperti Buldak Chips hadir bukan cuma buat mengisi perut, tapi juga buat mengisi cerita, obrolan, bahkan konten media sosial. Dan sejauh ini, ia berhasil.
Baca Juga Artikel dari: Nasi Goreng Pattaya: Sajian Lezat dalam Balutan Telur
Baca Juga Konten dengan Artikel Terkait Tentang: Food