JAKARTA, blessedbeyondwords.com – Dalam peta kuliner Eropa Timur, nama Ciorba Radauteana muncul sebagai salah satu ikon hidangan berkuah yang penuh rasa. Berasal dari kota kecil Radauti, Romania, sup ini diciptakan pada akhir abad ke-20 oleh seorang koki bernama Cornelia Dumitrescu. Tujuannya sederhana: menghadirkan sup hangat dengan cita rasa segar yang lebih ringan dibandingkan ciorba de burta (sup perut sapi), yang kala itu populer namun cukup berat bagi sebagian orang.
Sejak itu, Ciorba Radauteana menjadi menu favorit banyak keluarga Romania. Bukan sekadar hidangan, ia dianggap simbol keramahan: sup yang disajikan untuk tamu istimewa atau untuk menghangatkan keluarga di musim dingin yang panjang.
Filosofi Rasa dalam Semangkuk Ciorba Radauteana
Yang membuat Ciorba Radauteana istimewa adalah perpaduan rasa asam, gurih, dan lembut sekaligus. Kuahnya dibuat dari kaldu ayam yang dimasak perlahan, kemudian ditambah wortel, seledri, bawang, dan rempah. Ciri khasnya adalah tambahan krim asam dan kuning telur yang dikocok, memberikan tekstur lembut serta warna kekuningan yang khas.
Bagi masyarakat Romania, rasa asam dalam sup bukan sekadar selera, tetapi filosofi keseimbangan. Dalam satu sendok, ada kehangatan kaldu, kelembutan ayam, kesegaran sayuran, dan keasaman yang membangunkan indera. Tidak heran, banyak yang menganggapnya comfort food sejati.
Ada cerita populer dari seorang turis yang pertama kali mencicipi Ciorba Radauteana di sebuah restoran keluarga di Bukovina. Ia mengaku teringat sup ayam rumahan, tetapi dengan sentuhan asam yang unik, seolah menemukan kembali memori masa kecil dengan rasa yang baru.
Komposisi dan Teknik Memasak
Sup ini biasanya menggunakan potongan daging ayam tanpa kulit, agar kuah tetap jernih namun kaya rasa. Semua bahan direbus perlahan hingga kaldu matang sempurna. Setelah itu, sayuran diangkat, daging ayam disuwir halus, lalu dimasukkan kembali ke dalam kuah.
Yang membedakan adalah teknik menambahkan krim asam dan kuning telur. Keduanya tidak dituangkan begitu saja, melainkan di-temper—dicampur dengan sedikit kuah panas terlebih dahulu agar tidak menggumpal. Cara ini menghasilkan kuah halus, creamy, namun tetap ringan.
Bawang putih cincang sering ditambahkan menjelang akhir, memberi aroma tajam yang khas. Hasil akhirnya adalah sup hangat dengan rasa asam lembut, gurih, dan aroma yang memikat.
Variasi Ciorba Radauteana
Meski resep aslinya menggunakan ayam, beberapa keluarga berkreasi dengan daging kalkun atau bebek. Ada juga yang menambahkan lebih banyak sayuran seperti paprika, kacang polong, atau kentang.
Di restoran modern, Ciorba Radauteana kadang disajikan dengan roti artisanal hangat, menambah kesan elegan. Namun di rumah-rumah Romania, biasanya sup ini disantap dengan roti putih sederhana atau polenta, makanan pokok tradisional.
Variasi ini menunjukkan fleksibilitas sup: tetap mempertahankan ciri khas asam-gurih, namun bisa disesuaikan dengan bahan lokal dan selera keluarga.
Nilai Gizi dan Manfaat
Ciorba Radauteana bukan hanya lezat, tetapi juga menyehatkan. Kaldu ayam kaya akan protein dan mineral, sayuran menyumbang vitamin, sementara krim asam menambahkan lemak sehat dalam jumlah seimbang.
Sup ini sering disarankan untuk mereka yang sedang sakit atau membutuhkan makanan yang mudah dicerna. Rasanya yang segar dan ringan membuat tubuh terasa hangat, sementara kombinasi bahan alaminya membantu memulihkan energi.
Bagi masyarakat Romania, sup ini sering dianggap obat rumahan untuk masuk angin atau flu ringan—bukti betapa makanan tradisional bisa menjadi bagian penting dari kesehatan sehari-hari.
Ciorba Radauteana dalam Budaya Romania
Sup ini tidak bisa dipisahkan dari identitas kuliner Romania. Banyak restoran lokal menempatkannya di menu utama, dan setiap keluarga memiliki resep turun-temurun yang dianggap paling otentik.
Dalam perayaan besar atau acara keluarga, Ciorba Radauteana sering menjadi hidangan pembuka. Kehadirannya dianggap tanda penghormatan bagi tamu: menyajikan sesuatu yang menenangkan perut sekaligus memanjakan lidah.
Bagi generasi muda Romania yang merantau, sup ini juga menjadi penghubung dengan tanah kelahiran. Semangkuk Ciorba Radauteana mampu mengobati rindu rumah, sama seperti sop bening di Indonesia atau chicken soup di budaya Barat.
Kesimpulan
Ciorba Radauteana adalah bukti bahwa kesederhanaan bisa menghasilkan keistimewaan. Dengan kaldu ayam, sayuran segar, krim asam, dan kuning telur, sup ini menawarkan harmoni rasa yang memanjakan indera.
Lebih dari sekadar makanan, ia adalah simbol tradisi, kebersamaan, dan warisan budaya Romania. Setiap sendokannya membawa kehangatan yang melampaui musim dingin, menghadirkan rasa rumah bahkan bagi mereka yang jauh dari tanah kelahiran.
Jika ada satu hidangan yang mampu merangkum keindahan kuliner Romania dalam kesederhanaan, maka Ciorba Radauteana adalah jawabannya.
Jelajahi Artikel Lain yang Tak Kalah Menarik Tentang: Food
Baca juga artikel lainnya: Dobos Torte: Kue Hungaria Manis dan Elegan