JAKARTA, blessedbeyondwords.com — Jujur aja, pertama kali gue nyobain Kare Kambing itu agak was-was. Gue udah sering denger kalau daging kambing itu baunya khas banget, kadang bikin orang ilfeel. Tapi pas suapan pertama, rasa gurih dan aroma rempahnya langsung bikin gue jatuh cinta. Kare Kambing ini nggak cuma soal daging, tapi juga soal bumbu yang kaya dan cara masaknya yang penuh kesabaran. Dari situ gue sadar, ternyata banyak cerita yang bisa lahir dari sepiring Kare Kambing.
Rasa Kare Kambing yang Nendang dan Nempel di Lidah
Kalo lo nanya apa yang bikin Kare Kambing beda sama masakan lain, jawabannya ada di bumbunya yang kaya banget. Rempah kayak kunyit, ketumbar, jahe, lengkuas, sampai cengkeh nyatu dalam kuah santan yang kental dan harum semerbak. Hasilnya? Satu suapan Kare Kambing bikin lidah lo kebanjiran rasa gurih, pedas, manis rempah, bahkan ada sentuhan sedikit pahit yang bikin nagih.
Gue pernah nyoba makan Kare Kambing di warung kaki lima sampai restoran, dan tiap tempat punya ciri khasnya sendiri. Ada yang kuahnya lebih encer, ada juga yang super kental sampai bikin lo harus nambah nasi berkali-kali. Bahkan ada juga versi Kare Kambing yang pakai tambahan tomat atau cabe hijau biar makin segar, dan itu bikin pengalaman makannya jadi lebih variatif serta nggak pernah ngebosenin
Kelebihan yang Bikin Gue Nggak Bisa Move On
Kelebihan Kare Kambing tuh banyak banget dan sering bikin gue nggak bisa move on. Pertama, daging kambing terkenal lebih sehat dibanding daging sapi karena kadar lemaknya lebih rendah, jadi buat lo yang lagi jaga pola makan tetap bisa menikmati tanpa rasa bersalah. Kedua, rasa Kare Kambing itu unik dan nggak gampang lo temuin di masakan lain, ada kombinasi gurih, pedas, manis rempah yang bikin sensasi di mulut beda dari biasanya.
Ketiga, hidangan ini cocok banget buat kumpul keluarga atau acara spesial karena bisa disajikan dalam porsi besar dan dinikmati rame-rame. Selain itu, Kare Kambing juga fleksibel, bisa disandingkan sama lontong, nasi hangat, bahkan roti tawar buat dicelupin kuahnya. Gue pribadi suka banget karena tiap kali ada Kare Kambing di meja makan, suasana jadi lebih hangat, lebih hidup, dan bikin ngobrol sama keluarga makin seru. Rasanya kaya lo lagi di pelukan keluarga, nyaman banget, ditambah aroma rempah yang nyebar di rumah bikin mood jadi lebih adem.
Kekurangan Kare Kambing yang Kadang Jadi PR Buat Gue
Gue nggak munafik, meskipun gue suka Kare Kambing, ada juga kekurangannya yang kadang bikin gue mikir dua kali. Pertama, baunya itu lho, kalau nggak dimasak dengan bener dan tanpa trik khusus, aroma prengusnya bisa ganggu banget bahkan bikin satu rumah jadi penuh bau yang nggak enak. Kedua, masaknya butuh waktu lama biar dagingnya empuk dan bumbunya benar-benar meresap ke dalam serat daging.
Gue pernah coba bikin sendiri, hasilnya daging masih alot, kuahnya kurang meresap, dan bahkan rasanya jadi agak hambar karena gue nggak sabar nungguin prosesnya selesai. Dari situ gue belajar kalau bikin Kare Kambing tuh nggak bisa buru-buru, harus sabar, perlu teknik merendam dan merebus yang tepat, bahkan kadang harus dipaduin sama bumbu tambahan kayak serai atau daun jeruk biar lebih wangi. Jadi, kekurangannya bukan sekadar di rasa atau waktu, tapi juga di effort yang harus lo siapin buat bikin hasilnya maksimal.
Pengalaman Gue dari Berbagai Tempat
Salah satu hal paling seru dari hobi kulineran gue adalah hunting Kare Kambing di berbagai tempat. Setiap lokasi punya cita rasa berbeda. Gue pernah makan di warteg deket rumah. Kare Kambingnya sederhana tapi nagih, kuahnya encer dan rasanya mirip masakan rumahan. Gue juga pernah nyicip di restoran India. Rasanya lebih kaya rempah dengan aroma kapulaga dan kayu manis yang kuat. Beda sama KareKambing khas Jawa yang lebih creamy dengan santan kental
Di Jawa Tengah gue nemu versi Kare -Kambing yang lebih manis. Di Sumatera kuahnya lebih pedas dan pekat. Bikin gue keringetan tapi puas. Bahkan, di beberapa daerah di Indonesia, Kare Kambing punya ciri khas masing-masing. Ada yang pakai kentang, ada juga yang pakai tambahan kacang hijau buat nambah tekstur. Dari pengalaman itu gue makin sadar kalau Kare -Kambing bukan sekadar makanan. KareKambing juga cerita budaya yang mencerminkan keanekaragaman rasa Nusantara.
Kesalahan yang Sering Gue Lihat Saat Bikin Kare Kambing
Nah, ini penting banget buat lo yang pengen masak Kare Kambing sendiri. Gue sering liat orang salah langkah, dan akibatnya rasa jadi berantakan. Pertama, nggak ngolah daging kambing dengan bener, jadi masih bau dan bikin selera makan turun. Padahal ada trik kayak merendam daging pake air jeruk nipis atau susu biar lebih wangi. Kedua, buru-buru pas masak, akhirnya daging keras, alot, dan kuah kurang meresap, bahkan bikin perut nggak nyaman.
Ketiga, asal campur bumbu tanpa ngerti urutan dan takarannya, padahal rempah harus ditumis dulu biar aromanya keluar maksimal. Selain itu, ada juga yang sering lupa pakai api kecil setelah bumbu masuk, jadi kuah gampang pecah dan santannya misah. Gue belajar kalau masak KareKambing itu kayak bikin karya seni: butuh detail, kesabaran, dan cinta. Kalau lo asal, hasilnya pasti zonk, tapi kalau lo telaten, hasilnya bisa bikin semua orang di meja makan senyum puas.
Baca juga konten dengan artikel terkait yang membahas tentang food
Baca juga artikel menarik lainnya mengenai Ginger Cookies: Camilan Sehat & Cocok Untuk Segala Suasana