JAKARTA, blessedbeyondwords.com — Selendang Mayang adalah salah satu minuman tradisional khas Betawi yang kini mulai dilirik kembali karena keunikan rasa dan tampilannya yang memikat. Minuman ini bukan hanya menyegarkan, tetapi juga menyimpan sejarah budaya yang kuat di baliknya. Popularitas Selendang Mayang belakangan ini semakin meningkat, terutama di kalangan pecinta kuliner tradisional dan wisatawan yang ingin mencicipi cita rasa autentik Nusantara.
Asal Usul Selendang Mayang
Selendang Mayang berasal dari Betawi, masyarakat asli Jakarta. Namanya yang unik dipercaya berasal dari tampilan lapisan warna dalam sajian minuman ini yang menyerupai motif selendang. Warna-warni tersebut dibuat dari adonan tepung beras yang diberi pewarna alami, kemudian dipotong dadu dan disajikan dengan kuah santan serta sirup gula merah. Selain menggugah selera, tampilannya juga sangat instagramable.
Kandungan dan Manfaat
Bahan utama Selendang Mayang terdiri dari tepung beras, santan, dan gula merah. Kombinasi ini menciptakan rasa gurih, manis, dan tekstur lembut yang khas. Tepung beras memberikan karbohidrat, santan kaya akan lemak sehat, dan gula merah mengandung mineral penting. Meskipun bukan minuman diet, SelendangMayang bisa menjadi pilihan penutup yang memuaskan setelah makan berat. Bahkan, dalam momen tertentu, minuman ini menjadi pelengkap ketika menyantap hidangan food khas Betawi lainnya.
Cara Penyajian
Dalam penyajiannya, Selendang Mayang biasanya disajikan dingin dengan es batu, sangat cocok dinikmati saat cuaca panas. Potongan adonan warna-warni dituangkan ke dalam gelas atau mangkuk, lalu disiram dengan santan kental dan larutan gula merah. Tak jarang juga ditambahkan daun pandan agar aroma semakin menggoda. Sensasi rasa yang ditawarkan benar-benar mampu membawa siapa saja kembali ke masa lalu yang penuh kenangan akan kampung halaman.
Selendang Mayang di Era Modern
Di zaman modern, Selendang Mayang kembali hadir di berbagai festival kuliner dan gerai makanan tradisional. Bahkan, banyak pelaku usaha food and beverage (F&B) lokal yang mengemasnya secara kekinian dalam botol atau cup siap saji. Hal ini menjadi bukti bahwa warisan budaya seperti SelendangMayang tetap relevan jika dikemas dengan strategi yang tepat.
Kesimpulan
Selendang Mayang bukan sekadar minuman tradisional, melainkan simbol kekayaan budaya Betawi yang patut dilestarikan. Dari segi rasa, tampilan, dan nilai historisnya, SelendangMayang layak mendapatkan tempat istimewa di hati masyarakat Indonesia, terutama generasi muda yang ingin tetap terhubung dengan akar budayanya. Mari kita dukung pelestarian warisan kuliner ini agar tetap lestari di tengah arus modernisasi yang deras.
Baca juga konten dengan artikel terkait yang membahas tentang food
Baca juga artikel menarik lainnya mengenai Bread Pudding Lezatnya Cita Rasa Tradisional!