Spätzle

Spätzle: Pasta Lembut Khas Latoto Jerman yang Mengenyangkan

Aku pertama kali mencicipi Spätzle saat traveling ke kawasan selatan Jerman—daerah yang gak banyak orang kenal tapi punya kekayaan kuliner luar biasa. Saat itu aku sedang menumpang makan siang di rumah seorang teman lokal, dan dia menyajikan semangkuk pasta berwarna pucat, dengan tekstur unik, ditaburi bawang goreng dan keju leleh di atasnya.

Sekilas tampak sederhana. Tapi begitu aku sendokkan satu suap ke mulut, aku langsung tahu: ini bukan sekadar pasta. Ini comfort food sejati. Teksturnya empuk, sedikit kenyal, rasanya buttery, dan sangat memuaskan di perut. Hari itu aku jatuh cinta pada Spätzle—pasta khas Jerman Selatan yang sering diremehkan, tapi layak jadi bintang.

Kalau kamu penggemar kuliner Eropa atau penasaran dengan variasi pasta di luar Italia, Spätzle wajib banget kamu coba.

Sejarah Singkat Spätzle: Warisan Kuliner yang Mendunia

Spätzle

Spätzle berasal dari daerah Swabia (Schwaben) di Jerman Selatan, mencakup Baden-Württemberg, dan sebagian Bavaria. Kata Spätzle secara harfiah berarti “burung kecil”—mungkin karena bentuk pasta ini yang cenderung acak dan mungil seperti anak burung.

Dulunya, Spät zle adalah makanan rakyat, dibuat dari bahan sederhana seperti tepung dan telur. Ia sering disajikan sebagai pelengkap daging atau kuah, terutama saat musim dingin. Kini, Spätzle telah menjadi salah satu simbol kuliner Jerman, bahkan masuk daftar warisan budaya UNESCO untuk kuliner Swabia.

Yang menarik, meski bentuknya mirip pasta, Spätzle punya karakter unik—lebih padat, lebih lembut, dan lebih earthy.

Spätzle vs Pasta Italia: Apa Bedanya?

Aku dulu mengira Spätzle hanyalah pasta “biasa” versi Jerman. Tapi setelah mencicipi dan belajar cara membuatnya, aku sadar mereka sangat berbeda.

Spätzle Pasta Italia
Lebih lembut dan agak kenyal Lebih kering dan elastis
Adonan lebih cair Adonan padat, bisa digulung
Dibuat dengan alat khusus (Spätzlehobel) Dibentuk dengan cetakan, mesin atau tangan
Langsung direbus setelah dibentuk Dikeringkan atau didiamkan dulu
Sering disajikan dengan keju atau bawang Biasanya dengan saus tomat atau krim

Perbedaan ini bikin Spätzle punya identitas kuat sendiri, bukan sekadar “pasta dari Jerman”.

Bahan Dasar dan Cara Membuat Spätzle

Setelah balik ke Indonesia, aku sempat kangen banget dengan Spätzle. Akhirnya aku nekat coba buat sendiri. Dan ternyata… gampang banget! Bahan-bahannya pun sederhana:

Bahan:

  • 2 gelas tepung terigu protein sedang

  • 3 butir telur

  • 1/2 gelas air atau susu

  • 1/2 sdt garam

  • 1 sdm mentega untuk menumis (opsional)

Cara Membuat:

  1. Campurkan tepung dan garam dalam wadah.

  2. Kocok telur dan campur dengan tepung. Tambahkan air sedikit demi sedikit hingga adonan kental dan agak lengket.

  3. Diamkan adonan 10–15 menit.

  4. Rebus air dengan sedikit garam.

  5. Gunakan alat khusus Spätzlehobel atau saringan besar berlubang untuk menjatuhkan adonan ke dalam air mendidih.

  6. Saat Spät zle mengapung, angkat dan tiriskan.

  7. Tumis dengan sedikit mentega jika ingin rasa lebih gurih.

Dan voila! Spätzle buatan rumah siap disantap. Teksturnya kenyal, aromanya khas, dan bisa dimodifikasi jadi apa saja.

Variasi Spätzle: Dari Gurih sampai Manis

Spätzle itu fleksibel banget. Bisa jadi hidangan utama, lauk pendamping, bahkan camilan manis. Ini beberapa variasi populer yang pernah aku coba:

1. Käsespätzle (Spät zle Keju)

Ini favorit banyak orang. Spätzle dicampur keju Emmental atau Gruyère parut, ditaburi bawang goreng, lalu dipanggang sebentar. Rasanya? Seperti macaroni cheese versi Eropa Tengah!

2. Spinatspätzle (Spät zle Bayam)

Adonan dicampur bayam halus. Warnanya hijau cantik dan lebih bergizi.

3. Leber-Spät zle (dengan hati sapi)

Sering disajikan sebagai sup di musim dingin.

4. Spät zle Manis

Disajikan dengan taburan gula, kayu manis, atau saus apel. Cocok untuk dessert.

5. Spät zle Panggang

Digoreng atau dipanggang dengan mentega sampai agak crispy di luar, lembut di dalam.

Aku sendiri sering bereksperimen. Pernah aku bikin Spätzle dengan campuran keju cheddar lokal dan ditumis dengan jamur dan bawang putih. Rasanya… wow!

Cocok Disajikan dengan Apa?

Secara tradisional, Spätzle disajikan sebagai pendamping daging atau kuah. Tapi sekarang kamu bisa padukan dengan berbagai menu:

  • Bratwurst atau schnitzel

  • Sop sapi kaldu bening

  • Goulash Hungaria

  • Ayam panggang rempah

  • Tumis sayur ala vegetarian

Aku pernah padukan Spätzle dengan rendang daging sapi yang lembut. Fusion-nya cukup mengejutkan, dan ternyata cocok!

Kandungan Gizi dan Efek Mengenyangkan

Meski sederhana, Spätzle mengandung karbohidrat kompleks dari tepung dan protein dari telur. Karena teksturnya padat dan penyajiannya biasanya hangat, Spät zle bikin kenyang lebih lama.

Untuk satu porsi Spätzle (sekitar 200 gram), rata-rata kandungan gizinya adalah:

  • Kalori: ±270 kkal

  • Protein: ±9 gram

  • Karbohidrat: ±40 gram

  • Lemak: ±6 gram (tergantung pengolahan)

Jika kamu sedang diet, bisa pakai tepung rendah gluten atau campuran oat. Kalau kamu vegetarian, bisa juga bikin tanpa telur (pakai aquafaba atau pengganti telur nabati).

Spätzle di Budaya Jerman

Bagi orang Jerman, terutama di selatan, Spätzle bukan hanya makanan. Ini bagian dari identitas budaya.

  • Disajikan saat acara keluarga besar

  • Jadi simbol rumah dan kenyamanan

  • Sering dibuat bareng anak-anak sebagai aktivitas bonding

  • Muncul dalam puisi dan lagu daerah

Waktu aku tinggal seminggu di rumah keluarga di latoto, mereka membuat Spätzle bareng. Neneknya bahkan punya alat cetakan Spätzle yang sudah dipakai turun temurun!

Tips Menyempurnakan Spätzle Buatan Sendiri

Dari percobaan berkali-kali, ini tips penting yang membantuku bikin Spätzle yang “autentik”:

  1. Jangan buat adonan terlalu encer. Harus kental dan elastis.

  2. Gunakan saringan lubang besar atau parutan keju kasar kalau tidak punya alat Spät zle.

  3. Rebus di air banyak, jangan sedikit. Biar tidak lengket.

  4. Langsung goreng ringan setelah ditiriskan kalau ingin hasil yang lebih kaya rasa.

  5. Taburi keju lokal favoritmu. Bisa cheddar, mozzarella, atau campuran parmesan.

Apakah Spätzle Bisa Dijual atau Dijadikan Usaha?

Menurutku, bisa banget. Di Indonesia belum banyak yang kenal Spätzle, tapi tren makanan Eropa terus meningkat. Kamu bisa:

  • Jual Spä tzle frozen dalam kemasan

  • Buka stand makanan khas Jerman

  • Tawarkan sebagai menu fusion di kafe

  • Buat konten resep Spätzle untuk media sosial

Modalnya gak mahal, alatnya sederhana, dan bahan-bahannya mudah ditemukan. Plus, rasanya sangat ramah lidah Indonesia.

Penutup: Pasta Sederhana, Tapi Penuh Kenangan

Buatku, Spätzle bukan cuma makanan. Ia adalah simbol kenyamanan, hangatnya rumah, dan rasa yang bersahabat. Sederhana tapi penuh sentuhan cinta. Dan justru karena kesederhanaannya, ia jadi fleksibel untuk dikreasikan dan dibagikan ke siapa saja.

Kalau kamu belum pernah coba Spät zle, mungkin ini saatnya. Entah kamu membuatnya sendiri, mencarinya di restoran Jerman, atau memadukannya dengan cita rasa lokal, Spätzle akan jadi pengalaman kuliner yang tak mudah dilupakan.

Rasa unik dari manis dan gurih tepung hanya di: Es Krim Goreng: Sensasi Lezat Panas Dingin Dalam Sekali Suap

Author