Zha Ji sebagai Hidangan Favorit di Festival Kuliner Asia

Zha Ji: Cita Rasa Ayam Goreng Klasik ala Indrabet Tiongkok

JAKARTA, blessedbeyondwords.com – Beberapa tahun lalu, saat sedang berburu kuliner khas Asia, saya tidak sengaja menemukan sebuah warung kecil bergaya Tiongkok di sudut kota. Di situlah saya pertama kali mencicipi Zha Ji. Aroma wangi yang keluar dari dapur benar-benar menggoda. Saat ayam goreng krispi khas Tiongkok itu tiba di meja, saya langsung jatuh cinta pada pandangan pertama—dan gigitan pertama. Mulai dari situlah saya menyelami lebih dalam tentang Zha Ji, yang ternyata memiliki sejarah dan keunikan tersendiri.

Apa Itu Zha Ji?

Zha Ji sebagai Hidangan Favorit di Festival Kuliner Asia

Food Zha Ji (炸鸡) secara harfiah berarti “ayam goreng” dalam bahasa Mandarin. Namun, jangan salah paham. Ini bukan sekadar ayam goreng biasa seperti yang sering kita temui di restoran cepat saji. Zha Ji merupakan ayam goreng khas Tiongkok yang memiliki bumbu marinasi khas serta tekstur kulit yang renyah namun tetap ringan. Biasanya, orang Tiongkok menghidangkannya sebagai menu utama saat kumpul keluarga atau hari raya.

Perbedaan Zha Ji dan Ayam Goreng Lainnya

Pada dasarnya, Zha Ji memiliki karakter indrabet yang unik bila dibandingkan dengan ayam goreng ala Barat maupun ayam goreng tradisional Indonesia. Meskipun keduanya menggunakan teknik deep frying, perbedaan utama terletak pada bumbu, tepung, dan proses marinasi. Dalam Zha Ji, ayam biasanya direndam dalam campuran kecap asin, jahe, bawang putih, angciu (arak masak), dan lima rempah selama beberapa jam. Hal ini tentu membuat daging ayam terasa lebih harum dan gurih dari dalam.

Sejarah Panjang Zha Ji di Tiongkok

Berdasarkan catatan sejarah kuliner Tiongkok, Zha Ji sudah dikonsumsi sejak zaman Dinasti Ming. Konon, hidangan ini mulanya hanya disajikan di kalangan bangsawan atau keluarga kaya. Seiring waktu, resep ZhaJi mulai menyebar ke berbagai kalangan, terutama setelah para pedagang membawa resep ini ke berbagai daerah Asia. Tidak heran jika hari ini, kita bisa menjumpai banyak variasi ZhaJi dari berbagai wilayah seperti Taiwan, Hong Kong, hingga Singapura.

Kunci Keistimewaan Zha Ji: Marinasi

Salah satu hal yang membuat Zha Ji begitu lezat ialah teknik marinasi yang cukup lama. Biasanya, ayam dipotong kecil-kecil agar bumbu bisa meresap sempurna. Kemudian, ayam direndam dalam campuran kecap asin, saus tiram, bawang putih parut, jahe halus, dan kadang-kadang tambahan bubuk lima rempah. Proses marinasi ini bisa berlangsung selama 4 hingga 8 jam, tergantung pada resep keluarga masing-masing.

Tekstur Tepung yang Ringan dan Renyah

Setelah proses marinasi selesai, ayam dilapisi tepung sebelum digoreng. Namun, berbeda dengan ayam goreng pada umumnya, Zha Ji menggunakan campuran tepung kentang, tepung terigu, dan kadang tepung beras. Komposisi inilah yang memberikan tekstur ringan dan renyah. Bahkan, saat saya mencoba membuatnya sendiri di rumah, saya cukup kagum karena hasilnya sangat garing meskipun tanpa adonan tebal.

Cara Menggoreng yang Tepat

Selain bumbu dan tepung, cara menggoreng juga sangat menentukan hasil akhir Zha Ji. Dalam tradisi Tiongkok, ayam biasanya digoreng dua kali. Pertama, ayam digoreng dengan suhu sedang hingga setengah matang. Lalu, setelah didiamkan sebentar, ayam digoreng kembali dengan minyak panas untuk menciptakan kulit yang benar-benar krispi. Teknik ini cukup efektif untuk menjaga kelembapan daging di dalam sambil menciptakan permukaan yang renyah di luar.

Zha Ji di Restoran dan Street Food

Kini, Zha Ji tidak hanya bisa ditemukan di restoran mewah, tetapi juga di berbagai jajanan kaki lima di kawasan pecinan atau pasar malam. Bahkan, beberapa warung makan di Indonesia telah mulai menyajikan ZhaJi sebagai salah satu menu favorit. Tentunya, cita rasa ini sudah sedikit menyesuaikan dengan lidah lokal, misalnya dengan tambahan cabai atau saus sambal agar lebih pedas.

Zha Ji Taiwan: Varian Favorit Milenial

Salah satu variasi Zha Ji yang cukup populer adalah versi Taiwan. Di sana, ZhaJi sering disebut “Yan Su Ji” (鹽酥雞) atau ayam goreng garam krispi. Biasanya potongan ayam disajikan dalam bentuk dadu kecil dengan bumbu basil goreng dan taburan bubuk cabai. Saat saya berkunjung ke Taipei beberapa waktu lalu, saya bahkan menemukan versi ZhaJi yang menggunakan keju leleh dan saus mayo sebagai pelengkap. Kreatif sekali!

Zha Ji Sebagai Alternatif Hidangan di Rumah

Jika Anda bosan dengan ayam goreng biasa di rumah, Zha Ji bisa menjadi alternatif menarik. Bahannya mudah didapat, dan cara memasaknya pun tidak terlalu rumit. Saya sendiri sering memasaknya di akhir pekan. Keluarga saya menyukainya, terutama saat saya menyajikannya dengan nasi hangat dan acar sayuran. Bahkan anak-anak pun lahap memakannya tanpa harus dibujuk.

Nilai Gizi dan Tips Sehat

Memang benar, Zha Ji adalah makanan gorengan, sehingga kandungan kalorinya cukup tinggi. Namun, bukan berarti tidak bisa dinikmati secara sehat. Kita bisa mengurangi minyak dengan cara memanggangnya menggunakan oven atau air fryer. Selain itu, pemilihan daging tanpa kulit dan tambahan sayur-sayuran bisa membantu menyeimbangkan nilai gizinya. Jadi, tetap bisa makan enak tanpa rasa bersalah.

Zha Ji dalam Budaya Populer

Seiring berkembangnya media sosial, Zha Ji juga mulai dikenal lebih luas. Banyak food blogger dan YouTuber memasukkan resep ZhaJi dalam konten mereka. Bahkan, beberapa selebgram memasukkannya ke dalam daftar “must-try Asian street food.” Tak heran, sebab tampilannya memang sangat menggoda. Tidak hanya lezat, tetapi juga Instagrammable.

Resep Sederhana Zha Ji untuk Pemula

Berikut resep ZhaJi yang sering saya praktikkan di rumah:

Bahan marinasi:

  • 500 gram daging ayam tanpa tulang

  • 2 sdm kecap asin

  • 1 sdm saus tiram

  • 1 sdt bubuk lima rempah

  • 2 siung bawang putih (cincang)

  • 1 sdm angciu (bisa diganti dengan air jeruk nipis)

Tepung pelapis:

  • 3 sdm tepung kentang

  • 2 sdm tepung terigu

  • 1 sdm tepung beras

  • Sedikit garam dan lada

Cara membuat:

  1. Potong ayam ukuran kecil, lalu marinasi semua bahan selama minimal 4 jam di kulkas.

  2. Campurkan bahan pelapis kering, aduk rata.

  3. Gulingkan ayam dalam tepung kering, lalu goreng dalam minyak panas hingga setengah matang.

  4. Angkat, diamkan 5 menit, kemudian goreng kembali hingga kuning keemasan.

  5. Tiriskan, sajikan dengan sambal atau saus favorit.

Momen Kebersamaan

Meskipun kelihatannya hanya makanan ringan, ZhaJi sering menjadi bagian penting dalam acara keluarga. Tidak sedikit orang Tiongkok yang menyajikannya saat Imlek atau arisan. Menariknya, proses memasak ZhaJi bisa menjadi momen menyenangkan untuk dilakukan bersama anak-anak atau pasangan. Sambil memasak, kita bisa bercanda, bercerita, bahkan mempererat hubungan.

Pengalaman Kuliner yang Tak Terlupakan

Salah satu pengalaman yang paling berkesan bagi saya adalah ketika saya mencicipi ZhaJi langsung di jalanan Shanghai. Waktu itu udara cukup dingin, dan saya baru saja selesai jalan-jalan di kawasan The Bund. Di sana, saya menemukan seorang penjual tua yang menjual Zha Ji hangat-hangat di gerobak kecil. Saat saya menggigit ayam krispi yang masih mengepul itu, semua rasa lelah langsung hilang. Rasanya gurih, berempah, dan menghangatkan hati.

Kenapa Anda Harus Mencoba Sekali Seumur Hidup

Mencoba Zha Ji adalah cara sederhana untuk merasakan kekayaan kuliner Asia Timur. Dengan rasa gurih yang meresap hingga ke dalam, tekstur krispi yang pas, dan aroma rempah yang khas, Zha Ji mampu memikat siapa saja. Bahkan, jika Anda bukan penggemar ayam goreng sekalipun, kemungkinan besar Anda tetap akan menyukainya.

Tips Membuat Zha Ji yang Anti Gagal

Jika ini kali pertama Anda mencoba membuat ZhaJi, berikut beberapa tips:

  • Gunakan ayam bagian paha untuk hasil lebih juicy.

  • Jangan terlalu banyak mengaduk saat menggoreng agar tepung tidak rontok.

  • Tiriskan dengan tisu dapur agar minyak berlebih terserap.

  • Sajikan selagi hangat, karena kerenyahannya akan lebih terasa.

Zha Ji, Ayam Goreng yang Penuh Cerita

Zha Ji bukan hanya soal makanan, tetapi juga kisah, budaya, dan tradisi. Dari proses marinasi yang sabar, teknik menggoreng yang cermat, hingga penyajian yang penuh kasih sayang—semuanya mencerminkan filosofi hidup masyarakat Tiongkok: kesabaran, kehangatan, dan kenikmatan sederhana. Saya pribadi merasa, setiap gigitan ZhaJi seperti menelusuri jejak rasa yang kaya dan penuh nostalgia.

Baca Juga Artikel Berikut: Oseng Mercon Pedasnya Meledak dan Bikin Nagih Indrabet!!

Author