Jakarta, blessedbeyondwords.com – Di balik piring nasi yang biasa kita santap sehari-hari, terselip kisah kuliner lokal yang kadang luput dari radar. Salah satunya adalah Angeun Lada—hidangan sup khas dari Banten yang aromanya kuat, kuahnya pedas membara, dan rasanya… luar biasa.
Pertama kali saya mencicipi Angeun Lada adalah saat diajak makan di rumah teman saya, Rika, yang asli Pandeglang. Awalnya saya pikir itu semacam gulai daging biasa. Tapi begitu suapan pertama masuk, lidah saya langsung “terbangun”. Ada kehangatan khas rempah, rasa pedas yang bersahabat tapi mantap, dan aroma daun salam koja yang bikin nagih.
Rika cuma tertawa. “Itu namanya angeun lada. Makanan khas sini. Tapi sekarang udah jarang yang masak,” katanya sambil menambah satu sendok lagi ke piring saya.
Kalau diterjemahkan, “angeun” berarti sayur atau masakan berkuah, dan “lada” artinya cabai atau pedas. Jadi secara harfiah, angeun bisa dimaknai sebagai “sayur pedas.” Tapi tentu, maknanya jauh lebih dalam dari itu. Ini adalah makanan yang biasanya disajikan dalam hajatan, syukuran, bahkan jadi sajian utama saat Lebaran di Banten bagian Selatan.
Bahan dan Ciri Khas Angeun Lada: Rempah dan Kejujuran Rasa
Yang membuat Angeun Lada begitu spesial adalah kombinasi bahan-bahannya yang sederhana, tapi penuh karakter. Biasanya, bahan utama berupa daging sapi, bisa juga jeroan, dan kadang-kadang daging kerbau jika ingin lebih autentik.
Tapi bukan itu yang jadi bintangnya. Justru kuahnya—merah, bening, penuh rempah—yang menjadi kekuatan utama Angeun Lada.
Komposisi khas yang biasa digunakan:
-
Cabai merah keriting (bisa dicampur cabai rawit)
-
Bawang merah dan putih
-
Ketumbar sangrai
-
Jahe dan lengkuas
-
Serai dan daun salam koja (jeruk)
-
Kunyit dan kemiri
-
Garam, gula, dan sedikit kaldu bubuk (jika mau lebih praktis)
Semua bumbu ini dihaluskan, ditumis sampai harum, lalu dimasak bersama daging dan air hingga menjadi kuah sup yang harum dan menggoda.
Ciri khas yang paling menonjol dari Angeun Lada adalah aroma daun salam koja atau dikenal juga dengan daun kari. Daun ini tidak hanya memberi aroma khas, tapi juga menjadi pembeda utama dari sup lainnya. Bahkan kalau kamu cium dari jauh, kamu bisa langsung tahu: itu angeun.
Proses Memasak yang Jadi Ritual: Dari Dapur ke Meja Makan
Membuat angeun lada bukan sekadar soal teknik, tapi juga soal ritual rasa dan ingatan. Biasanya, proses ini dilakukan ramai-ramai. Di kampung, ada budaya masak bersama menjelang hajatan. Ibu-ibu berkumpul di dapur terbuka, masing-masing punya tugas: dari motong daging, mengulek bumbu, sampai mencicipi kuah sebelum dihidangkan.
Buat warga Banten, angeun lada bukan cuma makanan. Ini adalah pemersatu suasana. Wadah untuk berkumpul, ngobrol, dan merayakan.
Saya sempat mewawancarai seorang ibu paruh baya, Bu Nani, yang tinggal di Rangkasbitung. Ia bercerita bahwa di masa kecilnya, angeun adalah simbol kebahagiaan.
“Kalau mama masak angeun, itu tandanya ada tamu atau ada syukuran. Jadi aromanya itu bukan cuma sedap, tapi bawa kenangan,” ujarnya.
Kini, walaupun sudah banyak yang tidak masak sendiri dan lebih memilih makanan instan, masih ada segelintir keluarga yang melestarikan ritual ini. Mereka percaya, makanan yang dimasak dengan tangan sendiri, penuh bumbu dan waktu, akan terasa lebih dalam.
Eksplorasi Rasa: Kenapa Angeun Lada Layak Dikenal Nasional?
Di tengah popularitas rendang, soto, atau rawon, angeun lada sering kali terlewat. Padahal kalau kita bicara soal identitas rasa, makanan ini sangat kuat dan unik.
Keunggulan utama angeun lada adalah keseimbangan rasa pedas dan aroma herbal. Pedasnya tidak membakar lidah seperti sambal, tapi menyebar hangat. Kuahnya ringan, tidak berlemak seperti gulai, tapi tetap kaya rasa.
Makanan ini cocok untuk semua kalangan—yang suka pedas, yang ingin makanan berkuah tapi tidak berat, atau mereka yang ingin mencoba rasa baru tanpa harus jauh dari comfort zone.
Dalam konteks kuliner modern, angeun lada juga punya potensi besar:
-
Bisa dijadikan menu utama di restoran Sunda atau warung khas Banten.
-
Mudah dimodifikasi jadi menu fusion—seperti angeun dengan beef brisket ala Barat.
-
Cocok dijadikan frozen food atau dikalengkan untuk pasar nasional dan ekspor.
Sayangnya, promosi makanan ini masih kurang. Banyak orang di luar Banten bahkan belum pernah dengar nama “angeun lada”. Padahal rasa dan filosofinya layak disejajarkan dengan makanan ikonik lain dari Indonesia.
Menghidupkan Kembali Tradisi: Anak Muda dan Masa Depan Angeun Lada
Generasi muda punya peran penting dalam menyelamatkan kuliner tradisional. Di beberapa kota seperti Serang, Pandeglang, dan Lebak, mulai bermunculan usaha kecil yang menyajikan angeun lada dalam kemasan modern.
Contohnya, sebuah kafe bernama “Lada Wangi” di Cilegon menyajikan angeun dalam mangkuk minimalis ala ramen Jepang. Disajikan bersama nasi hangat dan acar mentimun, menu ini jadi andalan para pekerja muda yang butuh makan siang bergizi dan cepat.
Di media sosial pun, konten tentang angeun lada mulai muncul. TikTok, Instagram, bahkan YouTube mulai dipenuhi video tutorial masak angeun lada, versi rumahan hingga versi instan. Salah satu video viral bahkan menampilkan review dari bule yang mencoba angeun untuk pertama kali—dan reaksinya? “It’s spicy but comforting.”
Semangat ini perlu didukung. Karena saat makanan lokal kembali populer, bukan hanya resep yang hidup kembali, tapi juga sejarah, budaya, dan semangat kolektif sebuah masyarakat.
Penutup: Angeun Lada, Warisan Pedas yang Tak Boleh Padam
Di tengah serbuan makanan kekinian dan kuliner global, Angeun Lada adalah napas lokal yang layak dipertahankan. Ia bukan hanya soal rasa pedas, tapi soal identitas, kehangatan keluarga, dan cerita yang disimpan dalam setiap suapan.
Menjaga keberadaan angeun bukan hanya tugas warga Banten, tapi juga tugas kita semua sebagai pecinta kuliner Indonesia. Karena makanan bukan cuma untuk kenyang. Ia adalah ingatan, warisan, dan jembatan antar generasi.
Jadi, kalau suatu hari kamu bosan dengan sup yang itu-itu saja, cobalah angeun . Siapkan nasi hangat, dan nikmati pelajaran kuliner yang tersembunyi dalam mangkuk sederhana berisi rempah dan rasa.
Baca Juga Konten dengan Artikel Terkait Tentang: Food
Baca Juga Artikel dari: Menikmati Lezatnya Egg Mayo Sandwich: Kreasi Sederhana yang Menggoda Selera
Kunjungi Website Resmi: