Waktu pertama kali saya makan Kimchi Jjigae, saya langsung jatuh cinta. Serius. Rasanya pedas, asam, gurih—dan yang paling penting, hangat banget di perut. Cocok buat hari hujan, malam dingin, atau sekadar ingin pelukan hangat dalam bentuk makanan. Sup fermentasi ala Korea ini memang punya rasa yang unik. Dan kabar baiknya, Kimchi Jjigae bisa banget dibuat di rumah, bahkan dengan bahan-bahan yang cukup mudah ditemukan di Indonesia.
Di artikel ini, saya akan cerita pengalaman pertama saya mencoba bikin Kimchi Jjigae sendiri, apa saja tantangannya, bahan yang bisa dikreasikan, sampai tips biar rasa pedas-asamnya pas banget. Kita juga bahas variasi vegan, tahu yang cocok, dan tentunya resep praktis yang saya sudah coba berkali-kali.
Apa Itu Kimchi Jjigae dan Mengapa Jadi Hidangan Favorit Korea
Kimchi Jjigae (김치찌개) adalah sup pedas tradisional Korea yang berbahan dasar kimchi matang (fermentasi penuh), ditambah kaldu, tahu, dan kadang daging atau seafood. Sup ini terkenal sebagai comfort food di Korea—sering dimasak di rumah, disantap bareng nasi hangat, dan biasanya disajikan dalam panci panas kecil yang langsung diletakkan di atas meja.
Alasan Kimchi Jjigae begitu digemari:
-
Rasanya kompleks: Perpaduan pedas, asam, gurih, dan umami dari fermentasi.
-
Bahan fleksibel: Bisa pakai ayam, sapi, tuna kaleng, bahkan vegan friendly.
-
Mudah dibuat: Masaknya nggak ribet tapi hasilnya kaya rasa.
-
Hangat dan menyegarkan: Apalagi kalau cuaca lagi dingin, rasanya langsung menyatu di badan.
Saya pribadi mulai sering bikin Kimchi Jjigae di rumah saat lagi banyak kerjaan dan butuh makanan yang bikin semangat balik lagi. Nggak tahu kenapa, tapi tiap selesai makan sup ini, mood langsung naik.
Resep Kimchi Jjigae: Langkah Praktis dengan Rasa Otentik
Setelah berkali-kali coba dan modifikasi, ini dia resep Kimchi Jjigae favorit saya yang udah beberapa kali sukses bikin teman saya ketagihan:
Bahan utama:
-
1½ cangkir kimchi matang (usia 2–3 minggu, makin asam makin enak)
-
100 gram daging ayam/ikan/sapi atau tuna kalengan (opsional)
-
1 kotak tahu putih (soft tofu atau silken tofu)
-
½ bawang bombay, iris tipis
-
2 siung bawang putih, cincang
-
1 batang daun bawang, iris kasar
-
1 sdm minyak wijen
-
1 sdm gochugaru (bubuk cabai Korea)
-
1 sdm doenjang (pasta kedelai, opsional)
-
1–2 sdm kecap asin
-
Garam dan lada secukupnya
-
500 ml air atau kaldu ayam/ikan
Cara membuat:
-
Tumis bawang putih dan bawang bombay dengan minyak wijen hingga harum.
-
Masukkan kimchi dan sedikit cairan kimchinya. Tumis selama 2–3 menit agar rasa kimchi lebih keluar.
-
Tambahkan daging atau tuna, aduk rata.
-
Masukkan air atau kaldu, lalu bumbui dengan gochugaru, doenjang, dan kecap asin.
-
Masak dengan api kecil selama 10–15 menit.
-
Masukkan tahu dan daun bawang di akhir. Jangan terlalu sering diaduk biar tahu nggak hancur.
-
Koreksi rasa. Tambahkan garam atau kecap sesuai selera.
-
Sajikan panas-panas bareng nasi putih.
Kalau kamu suka kuah lebih kental dan beraroma tajam, masak Kimchi Jjigae lebih lama. Saya pernah simpan di kulkas dan panaskan lagi besok harinya—rasanya justru makin mantap! Tenang aja sekarang kimchi juga sudah banyak di jual di marketplace seperti Shopee, Tokopedia, atau toko Korean Mart nih!
Tahu yang Dipakai di Kimchi Jjigae: Jenis dan Tekstur yang Cocok
Banyak yang tanya ke saya: “Tahu apa yang cocok buat Kimchi Jjigae?” Nah, jawabannya tergantung selera.
-
Soft tofu (silken tofu): Teksturnya lembut banget dan menyerap kuah. Ini favorit saya!
-
Firm tofu: Lebih padat dan nggak gampang hancur, cocok kalau kamu sering aduk-aduk kuah.
-
Tahu putih lokal: Bisa banget, tapi rebus sebentar sebelum dimasukkan ke sup biar nggak amis.
Saya sendiri suka pakai tahu putih lokal yang saya kukus dulu. Hasilnya nggak kalah enak, dan lebih murah meriah.
Apa Saja Isian Kimchi Jjigae?
Isian Kimchi Jjigae bisa disesuaikan banget sama selera kamu dan bahan yang ada di rumah. Inilah yang bikin sup ini jadi menu fleksibel buat segala suasana.
Berikut isian favorit saya:
-
Daging ayam, sapi, atau tuna kaleng (biasanya yang praktis kayak tuna Samyang)
-
Jamur enoki atau shitake
-
Zucchini atau timun Jepang
-
Wortel iris tipis
-
Mi instan (buat versi anak kos)
-
Telur mentah di akhir (biar lebih creamy)
Kalau ingin versi protein tinggi, tambahkan irisan sosis ayam atau telur rebus. Kalau mau yang lebih ringan, cukup kimchi dan tahu pun udah enak banget!
Kombinasi Makanan yang Cocok Disajikan dengan Kimchi Jjigae
Sup ini makin nikmat kalau disajikan dengan pendamping yang tepat. Ini beberapa menu yang saya biasa sajikan bareng Kimchi Jjigae:
-
Nasi putih hangat (wajib!)
-
Pajeon (pancake daun bawang)
-
Banchan kecil seperti acar lobak, kimchi segar, atau bayam tumis
-
Ikan goreng garing
-
Kimchi Fried Rice (kalau sisa kuah dipakai jadi nasi goreng)
Kalau lagi makan sendiri, saya cukup pakai nasi dan telur mata sapi. Tapi kalau ada tamu, saya suka buat set lengkap ala restoran Korea.
Tips Memasak Kimchi Jjigae agar Rasa Pedas dan Asamnya Seimbang
Rahasia enaknya Kimchi Jjigae ada di keseimbangan rasa. Saya sempat gagal karena kuahnya terlalu asam atau terlalu pedas. Ini beberapa tips penting yang saya pelajari:
-
Pilih kimchi matang. Semakin lama fermentasi, semakin dalam rasanya. Tapi jangan sampai kimchi busuk.
-
Jangan terlalu banyak gochugaru. 1–1,5 sdm cukup untuk rasa pedas sedang.
-
Tambahkan gula ½ sdt jika kuah terlalu asam. Ini bisa menyeimbangkan rasa.
-
Masak minimal 15 menit. Kimchi harus benar-benar larut dalam kuah biar tidak terlalu menyengat.
-
Gunakan kaldu alami kalau bisa. Saya pernah pakai kaldu rebusan ayam sisa semur—hasilnya luar biasa!
Kalau kamu belum terbiasa dengan makanan pedas Korea, mulai dari gochugaru sedikit dulu. Kamu bisa tambahkan sambal atau cabai rawit di akhir kalau suka lebih pedas.
Variasi Kimchi Jjigae untuk Vegan dan Non-Halal
Saya pernah bikin Kimchi Jjigae untuk teman vegan. Ternyata gampang kok, tinggal ganti beberapa bahan.
Versi vegan:
-
Gunakan kaldu jamur atau sayuran
-
Ganti daging dengan tofu, jamur, dan tempe
-
Pastikan kimchi yang dipakai tidak pakai saus ikan atau terasi
-
Tambahkan miso sebagai pengganti rasa umami dari daging
Versi non-halal (untuk yang bisa konsumsi):
-
Tambahkan irisan daging babi (samgyeopsal) sebagai protein utama
-
Beberapa restoran Korea bahkan menambahkan sosis babi atau belly pork
Kedua versi tetap lezat. Saya pribadi sering pakai versi halal dengan ayam suwir atau tuna karena praktis dan bisa disimpan.
Pengalaman Pertama Masak Kimchi Jjigae: Gagal Tapi Nagih
Saya mau jujur—pertama kali masak Kimchi Jjigae, hasilnya zonk. Kimchinya masih muda, jadi rasanya nggak cukup asam. Saya juga pakai kecap asin terlalu banyak, jadi supnya malah seperti semur.
Tapi saya nggak nyerah. Beberapa hari kemudian, saya coba lagi dengan kimchi fermentasi 2 minggu. Hasilnya? BOOM. Rasanya pas, kuahnya nendang, dan saya langsung pamer ke teman-teman. Sampai sekarang, tiap kali ada kimchi sisa di kulkas, saya langsung tahu mau masak apa.
Kesimpulan: Kimchi Jjigae, Sup Hangat Penuh Cita Rasa Fermentasi
Kimchi Jjigae itu lebih dari sekadar sup pedas. Dia adalah paduan sejarah kuliner Korea, budaya fermentasi, dan rasa yang berkembang dari waktu ke waktu. Makanan ini sederhana, tapi penuh karakter. Dan buat saya pribadi, Kimchi Jjigae adalah comfort food sejati—yang selalu siap memeluk saya di saat butuh kehangatan.
Kalau kamu belum pernah bikin, saya sangat sarankan coba sekali saja. Dan kamu akan ngerti kenapa banyak orang bisa jatuh cinta pada semangkuk sup kimchi ini.
Cemilan mudah dan bisa jadi ide usaha kecil-kecilan, coba juga ya buat: Resep Gyoza Ayam: Paduan Kulit Renyah dan Isian Daging Gurih
