JAKARTA, blessedbeyondwords.com – Di sebuah kafe kecil di bilangan Kemang, seorang barista menanyakan hal yang dulu tak lazim, “Lattenya mau pakai susu sapi, almond, atau oat?” Tanpa ragu, pelanggan muda di depannya menjawab, “Susu oat aja, ya.”
Fenomena ini bukan sekadar tren. Susuoat kini menjelma sebagai alternatif susu nabati yang paling populer di kalangan konsumen sadar gizi dan gaya hidup sehat. Rasanya yang lembut, teksturnya yang creamy, dan kandungan nutrisinya yang ramah perut membuat susu berbasis gandum ini jadi primadona baru.
Bahan dan Proses Pembuatan Susu Oat

Susu oat dibuat dari bahan sederhana: rolled oats (gandum utuh yang sudah digiling) dan air. Prosesnya pun tidak serumit yang dibayangkan.
Bahan Dasar:
-
1 cangkir rolled oats
-
3–4 cangkir air matang
-
Sedikit garam (opsional)
-
Pemanis alami seperti kurma, madu, atau ekstrak vanila (opsional)
Cara Membuat:
-
Rendam rolled oats selama 15–30 menit agar teksturnya lembut.
-
Bilas dengan air bersih untuk mengurangi lendir alami dari gandum.
-
Blender bersama air hingga halus.
-
Saring menggunakan kain tipis atau nut milk bag.
-
Simpan di botol bersih, tahan 3–5 hari di kulkas.
Hasil akhirnya adalah cairan putih lembut dengan rasa khas gandum yang ringan, tidak setajam susu kedelai atau almond. Bila disimpan dengan benar, susu oat buatan rumah bisa bertahan cukup lama untuk konsumsi harian.
Cita Rasa Susu Oat yang Unik dan Fleksibel
Rasa susu oat cenderung netral dengan aroma gandum ringan, menjadikannya cocok untuk berbagai olahan — mulai dari kopi, sereal, smoothies, hingga bahan dasar saus vegan. Bahkan di industri kopi, susuoat disebut sebagai pasangan terbaik untuk espresso karena memberikan busa tebal yang stabil, hampir menyerupai susu sapi.
Tekstur susuoat yang creamy juga membuatnya disukai oleh mereka yang kurang cocok dengan susu nabati lain seperti almond atau kacang-kacangan. Di banyak resep, susuoat bisa langsung menggantikan susu sapi tanpa mengubah rasa akhir secara signifikan.
Manfaat Susu Oat bagi Kesehatan
Susu oat bukan hanya soal rasa. Kandungan nutrisinya juga menjadikannya salah satu susu nabati paling seimbang.
Kaya Serat Beta-Glucan
Beta-glucan adalah serat larut yang membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menjaga kesehatan jantung.
Rendah Lemak Jenuh
Berbeda dengan susu hewani, susuoat bebas kolesterol dan rendah lemak jenuh, cocok untuk diet sehat dan jantung.
Ramah untuk Intoleransi Laktosa
Karena tidak mengandung laktosa, susuoat sangat cocok untuk penderita intoleransi susu atau yang menjalani pola makan vegan.
Stabilkan Gula Darah
Serat dalam susu oat membantu memperlambat penyerapan gula dalam darah, mencegah lonjakan energi yang drastis.
Meski begitu, penting untuk memperhatikan kandungan tambahan dalam susuoat kemasan. Beberapa produk mengandung gula tambahan atau bahan pengawet. Selalu cek label sebelum membeli.
Budaya dan Tren Konsumsi Susu Oat
Di Indonesia, konsumsi susu oat mengalami lonjakan sejak 2020, seiring meningkatnya kesadaran hidup sehat. Sejumlah brand lokal seperti Hilo Plant-Based, Oatside, hingga produsen rumahan mulai bermunculan, menawarkan varian rasa yang menggoda — dari coklat, kopi, hingga pisang.
Menurut laporan dari salah satu media bisnis nasional, permintaan susuoat di Indonesia meningkat hingga 300% dalam dua tahun terakhir, terutama di kota-kota besar. Bahkan, supermarket konvensional kini menyediakan rak khusus untuk susu nabati, termasuk oat.
Konsumen utama? Generasi Milenial dan Gen Z yang peduli pada kesehatan, lingkungan, dan etika pangan.
Susu Oat vs Susu Nabati Lainnya
Banyak yang membandingkan susu oat dengan alternatif lain seperti susu almond, kedelai, atau santan. Berikut perbandingan singkatnya:
| Jenis Susu | Tekstur | Rasa | Protein | Serat | Catatan |
|---|---|---|---|---|---|
| Oat | Creamy | Netral | Sedang | Tinggi | Mudah dibuat di rumah |
| Almond | Encer | Ringan | Rendah | Rendah | Hemat kalori tapi boros air |
| Kedelai | Kental | Kacang | Tinggi | Sedang | Bisa memicu alergi |
| Santan | Tebal | Manis alami | Rendah | Rendah | Lemak tinggi, cocok masakan |
Susuoat jadi favorit karena posisinya di tengah — tidak terlalu encer, tidak terlalu beraroma, dan seratnya tinggi.
Inspirasi Resep dengan Susu Oat
Bosan minum susu oat begitu saja? Coba olah menjadi makanan atau minuman berikut:
-
Overnight oats dengan susuoat dan chia seed
-
Latte vegan dengan espresso dan oat milk busa tebal
-
Smoothie pisang-kakao-oat milk
-
Pancake vegan pakai oat milk dan tepung pisang
-
Puding susuoat dengan kurma dan kayu manis
Dengan fleksibilitasnya, susuoat bisa menyatu di hampir semua resep yang biasanya menggunakan susu sapi.
Penutup: Susu Oat, Lebih dari Sekadar Alternatif
Susu oat bukan hanya pilihan bagi mereka yang tidak bisa minum susu sapi. Ia adalah bagian dari gaya hidup sadar — sadar akan tubuh, lingkungan, dan rasa. Di tengah era makanan serba cepat dan instan, susuoat hadir membawa keseimbangan: alami, sederhana, tapi penuh manfaat.
Dari rumah ke kafe, dari sarapan ke makanan penutup, susuoat telah menjadi lebih dari sekadar tren. Ia adalah simbol transisi menuju pola makan yang lebih berkelanjutan — lembut di perut, ramah di bumi, dan tetap memanjakan lidah.
Jelajahi Artikel Lain yang Tak Kalah Menarik Tentang: Food
Baca juga artikel lainnya: Bubur Ketan Hitam: Hidangan Tradisional yang Bikin Rindu
