Pertama kali saya mencicipi roti canai, saya langsung jatuh cinta pada kerenyahan kulit luarnya dan lapisan-lapisannya yang empuk di dalam. Tapi baru setelah saya sering bikin sendiri di rumah, saya mulai penasaran: sebenarnya, canai ini berasal dari mana sih?
Banyak yang menyangka roti canai berasal dari India. Itu tidak sepenuhnya salah. Tapi sebenarnya, roti canai adalah hasil adaptasi kuliner dari imigran India Muslim (mamak) yang menetap di Malaysia. Nama “canai” sendiri diyakini berasal dari kata “chennai”, merujuk pada kota asal banyak imigran Tamil. Ada juga yang bilang nama itu berasal dari kata “cane”, karena roti ini sering dibanting dan diputar seperti tongkat.
Di Malaysia, roti canai sangat populer dan biasa disantap saat sarapan, makan siang, atau bahkan malam hari. Versinya bermacam-macam: roti kosong (tanpa isi), roti telur, roti pisang, hingga yang kekinian seperti roti Nutella.
Indonesia pun tidak ketinggalan. Di Medan, roti canai sering disebut roti cane, dan disajikan bersama kari kambing atau daging. Versi manisnya juga ada, biasa pakai susu kental manis atau gula aren cair.
Resep Roti Canai Rumahan yang Mudah Dicoba
Saya dulu berpikir bikin roti canai itu susah dan butuh alat khusus. Tapi ternyata, dengan bahan sederhana dan teknik yang pas, bikin roti canai di rumah bisa jadi pengalaman seru dan hemat!
Berikut resep andalan saya:
Bahan:
-
300 gram tepung terigu protein tinggi
-
1 sdt garam
-
1 sdm susu bubuk (opsional)
-
180 ml air hangat
-
2 sdm minyak sayur atau margarin
-
1 butir telur
-
Minyak untuk merendam adonan
Cara membuat:
-
Campur tepung, garam, susu bubuk, lalu masukkan telur dan air hangat sedikit demi sedikit sambil diuleni.
-
Tambahkan 2 sdm minyak, uleni hingga adonan kalis dan tidak lengket.
-
Bagi adonan jadi bulatan kecil (sekitar 8–10 buah), rendam dalam minyak minimal 4 jam atau semalaman.
-
Ambil satu bulatan, pipihkan hingga tipis banget (bisa dibanting seperti pizza), lalu lipat berlapis seperti amplop atau gulung memanjang lalu digulung spiral.
-
Diamkan 15 menit, lalu pipihkan sedikit dan panggang di pan anti lengket tanpa minyak hingga matang kedua sisinya.
Saya biasanya bikin 2 food adonan: satu versi gurih untuk makan dengan kari, satu lagi versi manis yang saya taburi gula dan mentega. Anak-anak saya suka banget!
Cara Membuat Roti Canai Supaya Berlapis-Lapis Sempurna
Kunci dari roti canai yang autentik adalah lapisannya yang berlipat-lipat dan tekstur bagian dalam yang berserat. Saya dulu sering gagal bikin lapisan, hasilnya jadi padat dan keras.
Ini beberapa trik yang saya pelajari dari penjual roti canai langsung:
-
Rendam adonan dalam minyak selama minimal 4 jam (semalaman lebih baik) agar gluten mengendur.
-
Gunakan permukaan licin dan minyak saat membuka adonan supaya tidak robek.
-
Saat melipat, beri sedikit minyak atau mentega di tiap lapisan agar tidak menempel.
-
Setelah dipanggang, tepuk-tepuk roti yang masih panas agar lapisannya membuka.
Tangan harus luwes. Kalau pertama gagal, nggak usah menyerah. Setelah 3–4 kali mencoba, kamu pasti bisa bikin yang seratnya cantik banget.
Tips Membuat Roti Canai yang Lembut dan Tidak Keras
Saya pernah bikin roti canai yang terlihat oke, tapi begitu digigit… keras, kering, dan seret. Ternyata, penyebabnya macam-macam.
Berikut tips yang saya terapkan agar hasilnya selalu lembut dan enak:
-
Jangan terlalu banyak tepung saat menguleni.
-
Jangan terlalu lama memanggang, cukup sampai kecoklatan.
-
Gunakan minyak kelapa sawit atau margarin cair untuk rasa gurih yang lebih kuat.
-
Setelah matang, simpan di wadah tertutup jika belum langsung disantap agar tidak kering.
Kalau ingin hasil lebih buttery dan mewah, saya sesekali pakai butter Eropa dengan kadar lemak tinggi. Hasilnya, aromanya wangi dan teksturnya melt di mulut.
RotiCanai Dimakan dengan Apa? Ini Pasangan yang Cocok
Roti canai itu serbaguna. Mau makan gurih bisa, manis pun enak.
Beberapa kombinasi favorit saya:
-
Kari kambing atau ayam: kombinasi klasik yang paling populer di Malaysia dan Medan.
-
Sambal ikan bilis: buat kamu yang suka pedas, ini cocok banget.
-
Susu kental manis dan meses: versi anak-anak, selalu habis duluan!
-
Gula aren cair dan kelapa parut: versi lokal yang mirip serabi, enak banget dimakan hangat.
Kalau di beberapa restoran, roti canai juga disajikan dengan saus kari lentil ala India Selatan, atau bahkan dengan ice cream. Tergantung selera, semua kombinasi ini bisa dicoba.
Di luar negeri, seperti menurut TasteAtlas, roti canai sering dianggap street food wajib coba di Asia Tenggara dan masuk daftar “roti terbaik dunia” karena fleksibilitas dan kelezatannya.
Bedanya Roti Canai dengan Roti Maryam: Serupa Tapi Tak Sama
Ini juga pertanyaan yang sering saya terima. “Roti canai sama roti maryam itu beda nggak sih?”
Jawabannya: beda tipis, tapi tetap beda.
-
Roti Maryam biasanya lebih tebal dan berbentuk bulat padat, sering disajikan dengan topping manis seperti madu, keju, atau coklat. Teksturnya lebih mirip puff pastry padat.
-
Roti Canai lebih tipis, elastis, dan berlapis-lapis. Versinya lebih banyak dan sering disajikan dengan kari.
Roti Maryam populer di Arab dan Timur Tengah, sementara roticanai lebih dikenal di Asia Tenggara. Tapi tentu saja, karena budaya kuliner selalu berbaur, kita sering temui restoran yang menyebut satu sama lain saling menggantikan.
Kalau saya sih suka dua-duanya—asal ada teh tarik sebagai teman ngobrol!
Variasi Modern RotiCanai yang Lagi Viral
Dalam beberapa tahun terakhir, banyak banget muncul versi kekinian roti canai yang bikin saya tergoda buat eksperimen sendiri. Beberapa tren menarik:
-
RotiCanai Keju Mozarella: isiannya meleleh, bagian luar tetap renyah.
-
Rot Canai Tiramisu: lapisan canai dicelup espresso, ditabur cocoa powder.
-
RotiCanai Matcha atau Red Velvet: dari warna sampai rasa, ini jadi favorit anak muda.
-
Canai Roll: dibuat seperti croissant roll, dengan isian manis di dalamnya.
Bahkan saya sempat nemu resep roti canai isi smoked beef dan saus keju, rasanya kayak sandwich tapi versi Asia.
Roti Canai sebagai Menu Usaha Rumahan yang Menjanjikan
Kalau kamu sedang cari ide usaha makanan rumahan, saya sangat rekomendasikan roti canai. Kenapa?
-
Bahan murah dan mudah didapat
-
Modal kecil
-
Fleksibel bisa jual versi frozen
-
Bisa divariasikan sesuai tren
Saya sendiri pernah jual roti canai frozen isi kari ayam. Waktu itu promosi cuma lewat WA grup RT dan IG story, eh dalam 2 minggu udah balik modal. Orang suka karena praktis tinggal panaskan dan rasanya beda dari snack biasa.
Kunci suksesnya di tekstur dan sambal atau kuah pendampingnya. Kalau itu kuat, repeat order bakal lancar!
Kesimpulan: Camilan Lentur yang Cocok untuk Semua Selera
Buat saya, roti canai bukan cuma camilan. Dia itu bagian dari perjalanan rasa dan budaya. Dari India, masuk ke Malaysia, lalu menyebar ke Indonesia dengan segala versi lokalnya.
Teksturnya yang lentur, rasanya yang netral tapi bisa dipadu apa saja, dan proses pembuatannya yang unik—semua itu bikin roti canai punya tempat istimewa di hati banyak orang. Mau dimakan saat hujan, sarapan, ngemil sore, atau buka puasa—roti canai selalu bisa jadi teman.
Kalau kamu belum pernah bikin sendiri, cobain deh. Mungkin awalnya gagal, tapi sensasi membentuk lapisan demi lapisan itu bikin nagih. Dan saat kamu berhasil, percaya deh… kamu akan merasa seperti chef bintang lima di dapur sendiri.
Mie goreng memang nggak akan pernah salah! Cobain resep: Chow Mein: Lezatnya Perpaduan Mie, Saus, dan Tradisi Tiongkok