Tom Yum adalah salah satu makanan paling ikonik dari Thailand. Sup ini punya karakter rasa yang sulit dilupakan—asam, pedas, gurih, segar, dan wangi rempah khas Asia Tenggara. Nama “Tom Yum” berasal dari dua kata dalam bahasa Thai: “Tom” berarti mendidihkan atau memasak, dan “Yum” berarti campuran bumbu pedas dan asam.
Kombinasi rasa tersebut menciptakan pengalaman kuliner yang menyentuh semua sisi lidah. Rasanya itu nggak cuma bikin kaget, tapi juga bikin ketagihan. Nggak heran kalau TomYum jadi salah satu menu wajib di restoran Thai di seluruh dunia, dan bahkan sering masuk daftar makanan terenak versi CNN Travel maupun berbagai media kuliner global.
Yang bikin Tom Yum menarik bukan cuma rasanya, tapi juga tampilannya yang menggoda: kuah merah atau bening, isi melimpah, dan aroma serai, daun jeruk, serta cabai yang menyeruak sejak pertama disajikan.
Tom Yum adalah Makanan yang Berasal dari Thailand
Secara historis, Tom Yum berasal dari kawasan Central Thailand, dekat dengan aliran sungai Chao Phraya, tempat banyak ikan air tawar ditangkap dan dikonsumsi. Maka tidak heran kalau versi awal TomYum menggunakan ikan sebagai bahan utama.
Namun, seiring waktu dan berkembangnya budaya kuliner Thailand, TomYum berkembang dalam banyak versi—dari sea food, ayam, hingga jamur untuk vegetarian. Variasi ini makin membuat ToYum populer karena bisa dinikmati oleh berbagai kalangan.
Di Thailand sendiri, TomYum bukan sekadar sup. Ia adalah simbol rumah tangga, perjamuan, dan bahkan diplomasi kuliner. Beberapa jamuan kenegaraan Thailand bahkan menyajikan TomYum sebagai hidangan pembuka untuk tamu negara.
Tom Yum Isinya Apa Aja? Kenali Bahan-Bahan Utamanya
Salah satu alasan kenapa Tom Yum terasa sangat kaya rasa adalah karena penggunaan rempah dan bahan segar yang khas dan berlapis-lapis. Kalau kamu belum familiar, ini dia bahan utama yang membentuk “jiwa” dari TomYum:
-
Serai (lemongrass): Memberikan aroma segar dan sedikit citrus.
-
Daun jeruk purut (kaffir lime leaves): Wangi khas yang membuat TomYum jadi beda dari sup lain.
-
Lengkuas (galangal): Mirip jahe tapi lebih tajam dan aromatik.
-
Cabai rawit segar: Untuk sensasi pedas menyengat.
-
Air jeruk nipis atau jeruk peras Thailand: Memberi rasa asam alami.
-
Pasta Tom Yum (kadang pakai Lobo atau homemade): Campuran dari cabai, minyak, bawang putih, dan rempah lainnya.
-
Kaldu ayam atau udang: Sebagai basis rasa gurih.
-
Garam, gula, dan fish sauce: Untuk menyeimbangkan rasa.
Untuk isinya bisa disesuaikan. Umumnya menggunakan udang (goong), cumi, ayam, atau jamur. Sayurannya pun bervariasi, tapi jamur straw dan tomat jadi favorit umum.
Resep Tomyam Asli Thailand yang Bisa Dicoba di Rumah
Mau coba bikin sendiri? Ini dia resep Tom Yum sederhana tapi otentik khas Thailand. Bisa untuk 3–4 porsi:
Bahan:
-
500 ml kaldu ayam/udang
-
5 batang serai, geprek
-
5 lembar daun jeruk, sobek
-
3 cm lengkuas, iris tipis
-
5 cabai rawit (atau sesuai selera)
-
200 gr udang, kupas
-
100 gr jamur, belah dua
-
1 buah tomat, potong-potong
-
2 sdm pasta tomyum (Lobo atau homemade)
-
2 sdm air jeruk nipis
-
1 sdm fish sauce
-
½ sdt gula pasir
-
Garam secukupnya
-
Daun ketumbar (opsional) untuk garnish
Cara membuat:
-
Rebus kaldu bersama serai, lengkuas, dan daun jeruk hingga aromanya keluar.
-
Masukkan pasta Tom Yum, aduk rata.
-
Tambahkan jamur dan tomat, biarkan setengah matang.
-
Masukkan udang, masak hingga udang berubah warna.
-
Tambahkan cabai rawit, fish sauce, air jeruk nipis, dan gula.
-
Koreksi rasa, angkat dan sajikan panas dengan daun ketumbar di atasnya.
Kamu juga bisa menambahkan mie instan, bihun, atau nasi hangat sesuai selera.
Tom Yum Goong: Versi Udang yang Ikonik dan Menggugah Selera
Versi paling terkenal dari Tom Yum adalah TomYum Goong, yaitu TomYum dengan udang sebagai bahan utamanya. “Goong” dalam bahasa Thai berarti udang, dan di menu restoran biasanya ini yang paling banyak dipesan.
Udang cocok banget jadi isi TomYum karena memberikan rasa umami alami yang memperkuat rasa kuah. Kaldu dari kepala udang sering kali dipakai sebagai dasar sup, membuat rasa makin nendang.
Biasanya, Tom Yum Goong disajikan dalam dua jenis kuah:
-
Nam Sai (kuah bening): Ringan dan segar, cocok untuk kamu yang suka rasa lebih tajam dan murni.
-
Nam Khon (kuah santan atau susu evaporasi): Lebih creamy dan lembut, dengan warna merah-oranye menggoda.
Keduanya enak, tinggal sesuaikan dengan preferensi kamu.
Lobo Tom Yum Paste: Apakah Halal Digunakan?
Lobo adalah brand populer dari Thailand yang menyediakan bumbu instan TomYum dalam bentuk pasta. Rasanya cukup otentik dan jadi pilihan banyak orang yang ingin masak Tom Yum tanpa repot. Tapi sering muncul pertanyaan: apakah Lobo halal?
Berdasarkan informasi dari beberapa distributor resmi, beberapa varian Lobo memang sudah memiliki sertifikasi halal, terutama untuk pasar ekspor. Namun, tetap wajib cek label kemasan. Produk yang diimpor ke Indonesia umumnya mencantumkan logo halal dari MUI atau lembaga luar negeri yang diakui.
Bagi kamu yang tetap ragu, alternatifnya adalah membuat pasta Tom Yum homemade dari bahan segar. Selain lebih aman, rasanya juga bisa disesuaikan sesuai selera.
Pe Aor Tom Yum Kung Noodle: Inovasi Modern yang Viral
Kamu mungkin pernah melihat di TikTok atau YouTube: semangkuk TomYum dengan udang besar, kepiting, telur, dan topping melimpah. Itu adalah menu viral dari restoran Pe Aor di Bangkok, yang terkenal dengan Tom Yum Kung Noodle mereka.
Versi ini adalah gabungan antara TomYum Goong dengan mie kuning dan berbagai topping seafood. Rasanya super creamy, pedas, dan gurih dengan cita rasa khas Thailand.
Pe Aor Tom Yum Kung Noodle berlokasi di 68/51 Phetchaburi Road, Thung Phaya Thai, Ratchathewi, Bangkok 10400, Thailand. Restoran ini buka setiap hari dari pukul 10.00 pagi hingga 9.00 malam, kecuali pada hari Senin saat mereka tutup. Untuk mencapai lokasi ini, Anda dapat menggunakan BTS dan turun di stasiun Phaya Thai, kemudian berjalan kaki sekitar 8-10 menit menuju restoran.
Beberapa inovasi lain juga muncul seperti:
-
TomYum hotpot
-
TomYum pizza
-
TomYum spaghetti
-
TomYum grilled chicken
Ini bukti bahwa Tom Yum nggak cuma bisa jadi sup, tapi juga menginspirasi banyak kreasi kuliner modern yang menarik.
Variasi dan Tips Menyajikan Tom Yum Lebih Sehat
Kalau kamu sedang menjaga pola makan, ada cara menyajikan Tom Yum agar lebih sehat tanpa kehilangan rasa:
-
Kurangi garam dan gula: Gantikan dengan perasan jeruk nipis dan kaldu alami.
-
Gunakan sayuran lebih banyak: Seperti baby corn, sawi putih, atau kembang kol.
-
Ganti udang dengan tofu atau tempe: Cocok untuk vegan.
-
Gunakan santan nabati (seperti oat milk) untuk versi creamy yang rendah kolesterol.
-
Gunakan minyak cabai buatan sendiri agar lebih higienis dan bebas pengawet.
Tips lainnya: sajikan dengan nasi merah atau mie shirataki untuk versi rendah kalori.
Tom Yum dalam Budaya Populer dan Diplomasi Kuliner
Tak bisa dipungkiri, Tom Yum juga berperan dalam diplomasi budaya Thailand. Pemerintah Thailand menjadikan makanan ini sebagai bagian dari strategi soft power untuk memperkenalkan negaranya ke dunia.
Serial TV, film, acara kompetisi memasak internasional—semuanya sering menampilkan TomYum sebagai perwakilan cita rasa Thailand.
Beberapa restoran Thailand Michelin-star juga menjadikan Tom Yum sebagai signature dish mereka, membuktikan bahwa makanan ini bukan hanya warisan tradisional tapi juga aset ekonomi dan budaya global.
Kesimpulan: Tom Yum sebagai Representasi Cita Rasa Thailand
Tom Yum bukan sekadar sup. Ia adalah pengalaman sensorik, sejarah, inovasi, dan simbol budaya Thailand yang diakui dunia. Dari kuah bening hingga creamy, dari warung jalanan hingga restoran bintang lima, TomYum tetap menjadi bintang utama dalam peta kuliner Asia.
Membuat Tom Yum di rumah pun kini bukan hal sulit. Dengan bahan yang relatif mudah ditemukan dan bumbu instan yang makin beragam, siapa pun bisa membawa cita rasa Thailand ke dapur sendiri.
Cobalah sekali, dan kamu akan tahu kenapa Tom Yum bukan sekadar hidangan—tapi perayaan rasa yang tak terlupakan.
Jajanan lezat yang pernah viral pada masanya: Churros: Paduan Gula dan Kayu Manis di Setiap Gigitan